Cara Pelaksanaan Sholat Sunat Istisqa atau Meminta Hujan
Disunnahkan melaksanakan shalat istisqa’ ketika terjadi kekeringan atau musim kemarau yang berkepanjangan yang mengakibatkan sumur dan sungai menjadi kering atau sebagainya. Dan disunnahkan dikerjakan pada saat matahari mulai beranjak naik setinggi satu anak panah, yaitu sepertiga jam setelah terbitnya matahari seperti waktu Shalat Id.Disunnahkan melaksanakan shalat istisqa’ di lapangan terbuka dan bukan di masjid seperti yang dilakukan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam,
Tata Cara Shalat Istisqa’
- Shalat istisqa’ terdiri dari dua rakaat, tanpa adzan dan iqamah. Disunnahkan mengeraskan bacaan
- Pada rakaat pertama bertakbir tujuh kali setelah takbiratul ihram. Sedangkan pada rakaat kedua
- jumlah takbirnya lima kali selain takbir ketika bangun dari sujud.
- Kedua tangan diangkat pada setiap takbir, sambil memuji Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bershalawat kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam antara setiap takbir.
- Setelah shalat imam disunnahkan menyampaikan khutbah di hadapan jamaah yang hadir, memperbanyak istighfar dan membaca Al-Qur’an serta doa-doa yang disebutkan dalam riwayat dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam. Doa dibaca sambil memperlihatkan pengharapan yang penuh dan ketundukan serta kebutuhan kepada Allah dengan mengangkat tangan setinggi mungkin.
- Dianjurkan bagi imam untuk menghadap ke kiblat lalu membalik selendangnya, dengan meletakkan yang semula di sebelah kanan ke sebelah kiri dan sebaliknya sembari tetap melantunkan doa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
0 komentar:
Posting Komentar